Ada dua sungai besar di dunia ini yang mempunyai nama yang sama yaitu
Sungai Musi (Musi River). Yang pertama adalah sungai Musi yang membelah
kota Palembang, di provinsi Sumatera Selatan. Yang ke dua adalah sungai
Musi yang membelah kota Hyderabad di India. Sampai saat kini, ahli
sejarah belum dapat menjelaskan mana yang menggunakan nama Musi pertama
kalinya dan juga makna dari kata ‘musi’ itu sendiri. Demikian pula apa
kaitan sejarah dari dua sungai yang perkasa ini (kalau pun ada).
Sungai Musi di Palembang membelah kota dari barat ke timur dan terus
mengalir sampai ke laut di Sungsang. Sungai Musi di Hyderabad juga
membelah kota Hyderabat dari timur ke barat terus mengalir sampai ke
laut di Teluk Bengali. Di zaman dahulu ke dua sungai ini merupakan urat
nadi perdagangan yang penting. Kalau sungai Musi di Palembang memiliki
Jembatan Ampera yang dibangun tahun 1965, maka sungai Musi di Hyderabad
juga mempunyai jembatan historis yang bernama Purana Pul yang dibangun
pada abad 16. Kedua jembatan ini menghubungkan kota lama dengan kota
baru.
Sungai Musi di Hyderabad dalam sejarahnya pernah mengalami bah besar di
tahun 1908 dan menelan korban jiwa ribuan nyawa. Sungai Musi di
Palembang sepanjang yang saya ketahui belum pernah menyebabkan banjir
besar di kota Palembang, meskipun beberapa tahun silam pernah
mengakibatkan banjir di tempat-tempat lain di luar Palembang. Dari
statistik geologisnya sungai Musi di Hyderabad memiliki panjang 270
kilometer, sedangkan sungai Musi di Palembang memiliki panjang 750
kilometer.
Jembatan Sungai Musi di Hyderabad
Sungai Musi di Hyderabad masa kini, kondisinya sangat memprihatinkan,
karena sungai ini dijadikan tempat pembuangan limbah industri dan rumah
tangga (domestic and industrial waste) secara besar-besaran sehingga
mengalami degradasi (pencemaran berat). Padahal sungai ini masih dipakai
oleh penduduk setempat untuk kegiatan sosial. Sungai Musi di Palembang
tidak separah saudaranya dalam mengalami pencemaran meskipun banyak
pabrik yang berdiri di sepanjang aliran sungai, dan masih ’layak’
menjadi tempat mandi, mencuci, bahkan menyikat gigi bagi warga yang
bermukim di tepian sungai.
Kalau sungai Musi di Palembang terkenal semenjak zaman kejayaan kerajaan
Sriwijaya, maka sungai Musi di Hyderabad terkenal dengan kerajaan
Golconda dengan legenda kisah cinta pangeran raja dengan seorang gadis
penari bernama Bhagmati yang tinggal di seberang sungai. Sedemikian
besarnya kecintaan sang pangeran kepada Bhagmati, sehingga pada saat
sungai Musi meluap dia nekad mengarungi sungai yang mengganas untuk
menyelamatkan pujaan hatinya itu. Karena kekuatan cinta itu, kota ini
kemudian diberi nama Hyderabad. Di Sungai Musi Palembang juga mempunyai
legenda kisah cinta putri raja Palembang, Putri Kembang Dadar dengan
pangeran raja Cina. Syarat untuk melamar putri ini harus disediakan
mahar emas delapan guci. Untuk mengelabui bajak laut maka guci ini
disamarkan dengan ditutup dengan asinan dan sayuran. Rupanya sang
pangeran tidak mengetahui penyamaran ini, sehingga dia malu dan patah
hati melihat guci yang akan dipersembahkan kepada putri raja berisi
sayuran. Dilemparkannya guci-guci ini ke dalam sungai Musi dan dia pun
terjun bunuh diri. Melihat pemuda kekasihnya tewas, sang Putri Kembang
Dadar pun terjun ke sungai Musi menyusul belahan jiwanya di alam baka.
0 komentar:
Posting Komentar