Benar atau tidaknya kisah ini, tidak begitu penting. Cerita dari mulut ke mulut menghasilkan ” KABA”. Dalam dialektika Minangkaba, maka si Tukang Kaba, akan mengisahkan sesuatu apa yang ia ketahui – ia dengar dan kemudian ia pahami. Kemduian Kisah di nukilkan dalam bahasa serta kiasan yang tinggi.
Bertitik tolah dari perangkat hukum adat, yang menempatkan kaum wanita dimuliakan secara adat, maka Bundokanduang selalu menjadi tokoh dalam suatu peristiwa. Bundokanduang menjadi figur dan di identifikasi sebagai pilar dan tiang utama dalam sistem sosial kemasayarakatan.
Dari berbagai versi tentang bundokanduang, baik dari Pagaruyung maupun dari Lunang, dapat kita simpulkan bahwa Bundokanduang itu ada disetiap ka Nagarian atau wilayah Minangkabau. Jika ada seorang wanita yang memiliki keunggulan – kharismatik – dimuliakan secara adat dalam satu kekerabatan atau didalam suatu trah tertentu, maka Bundokanduang itu tetap akan hidup sebagai simbol dan orang yang berpengaruh sebagai kharisma wanita minangkabau.
0 komentar:
Posting Komentar