1. Retinoids
Bahan aktif ini termasuk tipe dari vitamin A yang berfungsi meningkatkan
proses regenerasi sel kulit. Biasanya banyak terkandung di produk
kecantikan muka yang berfungsi sebagai anti aging, menyamarkan kerut
atau obat jerawat. Untuk obat jerawat biasanya mengandung turunan dari
retinoid yaitu isoretinoin atau accutane.
Beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin A dosis tinggi bisa menyebabkan
cacat pada janin seperti lahir tanpa kepala, cacat sumsum tulang
belakang, bibir sumbing, atau ginjal membalon (hydronephrosis).
Di keterangan bahan aktif, biasanya nama retinoid bisa bermacam-macam
seperti:differin (adapelene), retin-A, renova (tretinoin), retinoic
acid, retinol, retinyl linoleate, retinyl palmitate, tazorac and avage
(Tazarotene)
2. Salicylic acid
Bahan aktif ini juga biasa terdapat di obat jerawat dan kosmetik untuk
perawatan kulit seperti cleanser dan toner. Fungsinya memang mengangkat
minyak yang tertinggal di sela pori-pori kulit dan mengangkat sel kulit
mati. Salicylic acid ini juga masuk dalam “keluarga” aspirin, jadi
manfaatnya bisa mengurangi bengkak atau radang.
BHA atau beta hydroxy acid adalah turunan dari salicylic acid yang kerap
digunakan sebagai bahan baku exfoliant. Dosis tinggi dari obat ini bisa
menyebabkan pendarahan pada janin, toksisitas atau keracunan pada
ginjal, bayi lahir dengan kondisi bisu tuli. Penggunaan berlebih pada
produk ini sama saja dengan efek dari minum tablet aspirin dua kali
sehari.
Tapi jangan khawatir, dosis rendah seperti penggunaan sekali sehari pada
kulit masih terbilang aman menurut para ahli. Penggunaan kosmetik yang
mengandung AHA atau lactic acid/glycolic acid juga masih diperbolehkan.
Jadi untuk Moms yang biasa peeling atau facial untuk perawatan muka,
sebaiknya mulai lebih berhati-hati. Jangan segan bertanya kepada kapster
perihal ada tidaknya kandungan bahan aktif tersebut. Penggunaan bahan
alami seperti buah-buahan untuk masker juga bisa jadi alternatif sehat
dan murah.
3. Kedelai
Kedelai? Mungkin Anda langsung terperangah seperti itu. Ini bukan
kedelai yang dimakan, Mom. Tapi kedelai yang digunakan sebagai bahan
campuran kosmetik.
Istilah yang biasa dicantumkan dalam produk adalah Lethicin, Phosphatidylcholine, Soy atau Textured vegetable protein (TVP).
Selama kehamilan, kosmetik dengan campuran ini malah bisa menyebabkan
bercak hitam di wajah. Gejala ini juga bisa dialami untuk penggunaan
kosmetik dengan bahan alami lain seperti minyak bergamot. Jadi kalau
selama hamil muncul bercak hitam di kulit atau wajah, jangan buru-buru
menyalahkan hormon sebagai penyebabnya. Teliti dulu satu per satu bahan
kosmetik yang Anda gunakan.
4. Produk penghilang jerawat
Peningkatan hormon estrogen di trisemester pertama kehamilan kadang
memunculkan efek samping seperti munculnya jerawat. Jika konsultasi ke
dokter, biasanya akan diberi resep antibiotik. Tapi kalau ingin
mengobati sendiri, usahakan untuk memakai produk pembersih wajah dengan
kandungan salicylic acid tidak lebih dari 2%. Usahakan tidak memilih
produk jerawat berupa lotion, gel, krim atau peeling yang mengandung
bahan salicylic acid.
Kandungan aktif dalam produk penghilang jerawat:
Beta hydroxy acid
BHA
Differin (adapelene)
Retin-A, Renova (tretinoin)
Retinoic acid
Retinol
Retinyl linoleate
Retinyl palmitate
Salicylic acid
Tazorac and avage (Tazarotene)
Tretinoin
5. Produk penghilang bulu
Salah satu kelemahan dari produk penghilang bulu kimia adalah alergi.
Alergi bisa menjadi masalah yang menyebalkan di saat hamil. Karena itu
berhati-hati saja dengan produk penghilang bulu yang mengandung:
Potassium Thioglycolate, Calcium Thioglycolate, Sodium Hydroxide,
Sanguisorba Officinalis Root Extract, Hydrolyzed Soy Protein.
Pastikan Anda mengecek kadar alergi terlebih dahulu dengan
mengoleskannya di kulit selama beberapa menit, dan tunggu reaksinya 1×24
jam. Jika tidak ada ruam atau bengkak, berarti produk tersebut aman
digunakan.
Oh iya, terkadang ada beberapa kosmetik yang baik-baik saja digunakan
sebelum hamil, namun menimbulkan alergi setelah digunakan saat hamil.
Ini terjadi karena terkadang kulit menjadi lebih sensitif selama masa
kehamilan. Solusinya, cari produk lain yang lebih aman dan tidak
menimbulkan alergi.
6. Tabir surya
Titanium dioxide dan zinc dioxide masih termasuk bahan aktif tabir surya
yang aman digunakan. Tapi ada beberapa kasus yang memunculkan reaksi
alergi dan bercak hitam. Saran terbaik bagi masalah ini adalah hindari
paparan matahari langsung di siang hari. Payung atau topi bisa menjadi
alternatif.
Kandungan aktif dalam tabir surya:
Titanium dioxide
Zinc oxide
Avobenzone (Parsol 1789)
Oxybenzone
Dioxybenzone
Benzophenone
Octyl methoxycinnamate (OMC)
Para-aminobenzoic acid (PABA)
Octocrylene
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar