Setelah aku memandangi hujan, ternyata aku punya banyak kesamaan dengan hujan.
Bedanya, hujan selalu tegar dalam mengahadapi ketidakberdayaannya.
Sementara aku? Kadang selalu hampir kalah. Sudahlah, aku juga ingin
seperti hujan. Tak pernah lelah menjadi diri sendiri atau paling anti
untuk bermimpi menjadi ciptaanNya yang lain. Aku Cuma ingin menjadikan
hujan sebagai teladan, tetap datang, diam, bisa berada di manapun dan
mengunjungi setiap penjuru bumi. Hujan punya rinainya sebagai sayapnya,
sementara aku punya kaki dan mimpi yang kuyakin bisa kugunakan sebagai
sayap untuk terbang kemanapun aku inginkan..jadi, sekarang yang
kubutuhkan adalah selalu menyemangati diri sendiri…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar