1. MEMAKAI SEPATU HAK TINGGI
Sebaiknya ibu hamil tidak menggunakan sepatu hak tinggi terutama setelah
kehamilan melewati usia 7 bulan. Sepatu hak tinggi dapat menimbulkan
gangguan keseimbangan tubuh. Harus diketahui, beban kehamilan yang
terjadi di daerah perut ditambah dengan peng-gunaan sepatu hak tinggi
dapat meningkatkan risiko terjatuh. Akibat terjatuh ini adalah
meningkatnya trauma dalam kehamilan.
Penggunaan sepatu hak tinggi juga dapat menyebabkan peregangan pada
otot-otot di daerah pinggang. Wanita hamil akan lebih sering mengeluhkan
rasa sakit dan pegal pada daerah pinggang (low-back pain). Bahkan jika
kehamilan semakin membesar, bisa terjadi trauma pada otot-otot di daerah
pinggang tersebut. Selain itu, perubahan sumbu tubuh pun terjadi; tubuh
akan lebih condong ke depan, sehingga sebagai kompensasinya, ibu hamil
berusaha menegakkan tubuh dengan cara meregangkan otot pinggang dan
punggung. Nah, saat hamil beban di bagian depan tubuh semakin membesar,
demikian pula regangan otot di daerah pinggang dan punggung. Akibatnya
pinggang dan punggung pun terasa sakit.
2. MENGONSUMSI GULA BUATAN ATAU SEJENIS GULA LOW CALORIE
Penggunaan gula sintetis berupa saccharine tidak dianjurkan pada
kehamilan, karena gula sintetis itu dapat menembus plasenta dan memasuki
sirkulasi janin. Janin dapat berisiko menderita kanker kandung kemih
akibat penimbunan gula sintetis tersebut di dalam kandung kemihnya.
3. MEROKOK ATAU PEROKOK PASIF
Merokok selama kehamilan ataupun terkena paparan asap rokok dapat
menyebabkan hal buruk terhadap janin seperti keguguran, kematian janin
dalam kandungan, janin cacat, pertumbuhan janin terhambat, dan masih
banyak lagi. Peraturan di kantor harus tegas untuk melarang
karyawan/wati yang merokok berada di dalam ruangan bersama dengan wanita
yang sedang hamil. Kondisi buruk janin bahkan dapat terjadi pada ibu
hamil yang mengonsumsi rokok meski dengan dosis yang sangat minimal.
4. MENGGUNAKAN OBAT ANTINYAMUK
Penggunaan obat antinyamuk, baik dalam bentuk semprot, bakar, listrik
maupun oles, tak ada yang aman bagi kesehatan. Obat antinyamuk
mengandung bahan kimia aktif yang termasuk golongan pestisida, yang
prinsipnya amat berbahaya. Salah satunya, bisa memicu kerusakan saraf.
Obat antinyamuk semprot mengandung kerosene yang dapat menyebabkan
kerusakan ginjal janin. Obat antinyamuk losion mengandung bahan yang
korosif dan dapat diserap kulit sehingga bisa menjadi racun dalam tubuh.
Maka itu, tak dianjurkan penggunaannya pada ibu hamil.
Jika ingin aman dari gigitan nyamuk, hilangkan sarangnya seperti rajin
menguras, mengubur dan menutup benda agar tidak jadi sarang nyamuk;
pakai kasa di setiap ventilasi rumah; pakai kelambu di tempat tidur;
taruh tanaman pengusir nyamuk seperti zodia, serai, kayu putih,
lavender, dan lainnya. Kalaupun ingin mengoleskan obat antinyamuk,
gunakan saja dari tumbuhan alami seperti minyak kayu putih.
5. MENJADI DONOR DARAH
Selama kehamilan, ibu tak dianjurkan menjadi donor darah bagi
kepentingan orang lain. Asal tahu saja, ibu hamil cenderung mengalami
anemia sehingga perlu darah untuk dirinya sendiri. Donor darah dapat
dilakukan kembali setelah masa nifas terlampaui.
Namun pada keadaan istimewa, sebagai persiapan untuk operasi berencana,
menjadi donor darah bagi diri sendiri akan diperbolehkan. Misalnya
karena kehamilan ibu mengalami plasenta previa. Jika operasi
direncanakan pada usia kehamilan 38 minggu, maka di usia kehamilan 32
minggu, ibu hamil dengan kadar hemoglobin berkisar antara 10-12 g/dl,
diperbolehkan melakukan donor darah untuk dipergunakan bagi diri sendiri
(auto-transfusi). Hingga saatnya dilakukan operasi, darah tersebut
disimpan di bank darah.
6. MINUM MINUMAN BERALKOHOL
Kandungan alkohol terbukti dapat menimbulkan kecacatan, baik fisik
maupun psikis, bagi janin dalam kandungan. Alkohol dapat menembus
plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi janin. Karena fungsi organ janin
masih muda, maka alkohol akan berada di dalam tubuh janin lebih lama
dibandingkan pada tubuh orang dewasa, sehingga dapat menimbulkan
kacacatan.
7. MEMAKAI SAFETY-BELT
Seatbelt/safety-belt tetap harus dipergunakan selama ibu hamil mengemudi
kendaraan. Seatbelt/safety-belt tidak mengganggu kehamilan karena
posisi tali dapat diatur menyilang di bawah perut dan di atas perut atau
di dada (sama sekali tidak menekan perut).
8. MENGEMUDIKAN MOBIL
Secara prinsip, wanita hamil boleh mengendarai mobil sendiri, selama
kehamilan di trimester pertama dan keduanya tak mengalami masalah
berarti. Namun di trimester terakhir, dengan kehamilan yang sudah besar,
tentunya akan sulit untuk memegang kemudi dengan aman dan nyaman.
9. NAIK PESAWAT TERBANG
Wanita hamil tak dilarang melakukan perjalanan dengan menggunakan
pesawat terbang selama kondisi fisiknya sehat dan tidak ada kelainan
dengan kehamilannya. Kelainan yang dimaksud misalnya riwayat kontraksi
atau riwayat perdarahan. Bila ada riwayat, dikhawatirkan terjadi
perdarahan di pesawat.
Sejak hamil muda sampai usia kehamilan 32 minggu, perjalanan dengan
pesawat terbang diperbolehkan bagi wanita hamil-karena tidak akan
berdampak bagi ibu maupun janinnya. Tekanan udara di dalam kabin sudah
diatur sedemikian rupa sehingga aman untuk ibu yang sedang hamil. Bahkan
frekuensi penerbangan pun dapat dilakukan sesering mungkin tanpa
menimbulkan bahaya terhadap ibu dan janin. Ibu pun tak perlu
mengkhawatirkan alat detektor yang harus dilewati di bagian pemeriksaan
penumpang di bandara, karena alat ini tak akan membahayakan janinnya.
Untuk profesi tertentu seperti pramugari, tentu ada peraturan khusus
yang mengatur batasan usia kehamilan maksimal sehingga tetap dapat
melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Dari sudut pandang ilmu
kedokteran, seorang pramugari sebaiknya tidak lagi menjalankan tugasnya
di pesawat terbang setelah usia kehamilannya 28 minggu. Hal itu
mengingat seorang pramugari harus aktif bekerja melayani penumpang
pesawat, sementara ibu hamil perlu banyak waktu untuk beristirahat.
10. MELEWATI KONDISI JALAN YANG BURUK
Kondisi jalan yang buruk memang dapat membuat otot punggung, otot
pinggang, otot perut dan otot paha wanita hamil jadi meregang, sehingga
ibu jadi mudah lelah. Jika melalui jalan buruk sebaiknya kecepatan
kendaraan dikurangi. Selama tak ada benturan, kehamilan tetap aman.
Namun, akan lebih baik kalau melalui rute jalan lain yang lebih mulus.
11. MINUM AIR ES
Tak masalah. Kalaupun ada yang mengatakan nanti akan membuat janin jadi
gemuk, itu adalah mitos. Kecuali es ini ditambahkan dengan sirop, madu
atau gula yang berlebih karena mengandung zat karbohidrat.
12. MAKAN BUAH DURIAN
Selama hamil, ibu tak dianjurkan makan durian karena dapat merangsang
timbulnya kontraksi. Jika usia kehamilan masih muda, maka dapat memicu
keguguran. Jadi, kalau ibu hamil ngidam durian, ya dengan mencium baunya
saja.
13. BANYAK BERJALAN
Jalan merupakan olahraga ringan bagi ibu hamil dan dapat dilakukan
setiap pagi sekitar 1/2 jam. Boleh juga jalan-jalan rekreasi ketika
berbelanja atau sekadar cuci mata. Ukur saja kemampuan diri. Jika terasa
capek, berhenti dan duduklah sejenak. Olahraga jalan bisa menguatkan
otot-otot panggul yang diperlukan saat persalinan.
Namun, ibu hamil dengan riwayat perdarahan atau ada kelainan seperti
plasenta previa sebaiknya berhati-hati. Terlalu banyak jalan bisa
menyebabkan kontraksi dan perdarahan berulang. Karenanya, ibu hamil
seperti ini dianjurkan lebih banyak beristirahat. Apalagi jika usia
kehamilannya sudah membesar atau 7 bulan ke atas.
14. MENUNGGING AGAR JANIN TAK SUNGSANG
Menungging boleh dilakukan sejak usia kehamilan 32 minggu. Bisa
dilakukan selama 5-10 menit, sebanyak 3-4 kali sehari. Posisi ini
membantu janin menemukan posisi yang tepat agar tidak sungsang. Jika
sungsang tetap terjadi di usia kehamilan 36 minggu, maka posisi itu tak
dapat diubah lagi.
15. DIPIJAT
Ibu hamil sering mengeluh sakit punggung, pegal-pegal, dan rasa kaku
pada otot-ototnya. Untuk mengurangi keluhan ringan tersebut, ibu boleh
dipijat. Namun bukan pijat dengan tekanan yang kuat, melainkan sekadar
untuk merelaksasi dan mengurangi rasa sakitnya. Pemijatan sebaiknya
tidak dilakukan pada bagian perut dan punggung bawah. Untuk mengurangi
rasa pegal di daerah ini, lakukan saja usapan atau elusan. Minta bantuan
pasangan untuk melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar